Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 11:24:04【Kabar Kuliner】779 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(3)
Artikel Terkait
- Polda Metro Jaya tangkap sembilan tersangka penyekapan di Tangsel
- Pengelola SPPG Blora sesali video inspeksi viral timbulkan kegaduhan
- BPKH targetkan dana kelolaan haji capai Rp188,9 triliun pada 2025
- Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
- Menko Polkam: Negara kondusif selama setahun kepemimpinan Prabowo
- SPPG Jatijajar jadi model dapur MBG inklusif dan peduli lingkungan
- Galon polikarbonat ngak menyebabkan gangguan kehamilan dan diabetes
- Timnas Indonesia seperti “singa yang tertidur”
- 3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia
- Wamendukbangga tekankan pentingnya perketat SOP di dapur SPPG
Resep Populer
Rekomendasi

Ahli gizi sebut zat besi penting bagi peningkatan performa olahraga

Gubernur Kalsel minta SPPG perhatikan kebersihan cegah keracunan MBG

Mau kurangi konsumsi nasi? Coba 7 sumber karbohidrat sehat ini

Timnas Indonesia seperti “singa yang tertidur”

Puluhan siswa SMP di Tulungagung Jatim keracunan MBG

Khofifah ajak peserta PKN II sukseskan program prioritas nasional

Riset: Kril Antartika enggan konsumsi makanan bermikroplastik

Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas